Minggu, 25 Mei 2014

PENGARUH RADIASI CAHAYA KOMPUTER ATAU LAPTOP

Aktivitas sehari-hari mahasiswa tidak akan pernah lepas dengan benda-benda elektronik untuk menyelesaikan tugas dan kewajibannya. Tak terkecuali komputer dan laptop. Tak jarang ditemui, banyak  mahasiswa yang menghabiskan waktunya di depan layar monitor komputer atau laptop, baik untuk mengerjakan tugas, internet, atau melakukan hal-hal lainnya seperti bermain game, mempelajari aplikasi baru, dan membuat desain. Bukan hanya pelajar level tinggi setingkat mahasiswa, namun anak-anak TK dan SD pun kini sudah mahir dan terampil menggunakan komputer atau laptop.
Disadari atau tidak, ternyata berlama-lama di depan layar komputer atau laptop memberikan dampak tertentu. Dibalik tampilan berwarna-warni yang disajikan di monitor ternyata menyimpan sejuta pengaruh yang disebut dengan radiasi. Dengan tampilan menggunakan berbagai macam spectrum warna, alat elektronik ini memberikan efek radiasi yang lebih besar dari pada layar alat elektronik yang hanya terdiri dari dua warna saja, contohnya televisi hitam putih yang tenar pada beberapa tahun yang lalu.
Mata adalah salah satu organ yang penting dalam tubuh, karena dengannya kita bisa melihat berbagai macam benda untuk membantu kelangsungan hidup. Adanya kemajuan teknologi memang bagus, namun selalu ada dampak negative yang ditimbulkan. Berlama-lama di depan layar komputer atau laptop kini menjadi sebuah hal yang biasa, dan tidak ada seorangpun yang mengatakan bahwa mereka jenuh atau bosan menatap layar komputer.
Hal ini disebabkan karena adanya berbagai aplikasi dan program yang selalu menarik hati. Sehingga, mata lah yang menjadi korban. Batin mungkin senang, dan jiwa mungkin merasa puas. Berlama-lama di depan monitor laptop/komputer membuat mata menjadi merah, mata kelelahan, sakit, bahkan menyebabkan minus, dan lain sebagainya. Hal yang memprihatinkan memang, saat melihat ada anak usia TK sudah memakai kacamata karena terlalu banyak menatap layar komputer atau laptop.
Rumusan Masalah:
Bagaimanakah Cara Mengurangi Dampak Radiasi cahaya monitor Komputer atau Laptop terhadap mata?
Hipotesis:
Besar dan tidaknya dampak dan cara menanggulanginya mungkin setiap orang berbeda-beda tergantung dari diri setiap orang bagaimana kesehatan dan seberapa sering seseorang mehadapi komputer ataupun laptop miliknya. Ini adalah salah satu contoh untuk mengurangi dampak tersebut:
·                   Mengurangi settingan resolusi pada monitor laptop
·                   Atur jarak antara mata dengan layar
·                   Pencahayaan ruangan yang baik.
·                   Waktu berhadapan dengan monitor jangan terlalu sering
Tinjauan Pustaka:
Komputer merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Penggunaan komputer di seluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Berdasarkan suatu survei di Amerika Serikat, rata-rata waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8 jam atau 69% dari total 8 jam kerja (Dewi, 2009).
Duduk berlama-lama didepan komputer memang mengasyikkan, baik itu memang sebagai sebuah pekerjaan atau hanya sekedar mengisi waktu luang. Tidak jarang kita mampu duduk didepan komputer sampai berjam-jam tanpa istirahat. Apalagi sekarang di dunia internet banyak terdapat social network (jejaring social) seperti facebook, dan twitter. Selain itu, bagi para pengemar game, baik game-game instalan di komputer atau game online yang banyak beredar di dunia internet juga menjadi sebab utama kita mampu bertahan lama didepan computer. Kalau kita duduk berlama-lama di depan komputer, tanpa disadari mata menjadi berair dan terasa pedih. Itu pengaruh dari radiasi yang ditimbulkan layar komputer (Anonim1, 2013).
Gelombang-gelombang dan radiasi lainnya yang mungkin dihasilkan oleh monitor yakni: sinar x, sinar ultraviolet, gelombang mikro (microwave), radiasi elektromagnetik frekwensi sangat rendah (Very Low Frequency / VLF ), radiasi elektromagnetik frekwensi amat sangat rendah ( Extremely Low Freqierncy / Elf ).Penyebab timbulnya sinar x adalah hasil dari proses terbenturnya aliran elektron dengan fosfor yang ada pada layar VDU bagian dalam. Radiasi sinar x yang dihasilkan akan diserap oleh kaca dari CRT, sehingga tidak sempat menyebar sampai ke operator. Radiasi elektromagnetik VLF dan ELF dihasilkan oleh defleksi horizontal dan sirkuit tegangan tinggi yang terdapat pada VDU (Anonim1, 2013).
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kelelahan mata pada pengguna komputer antara lain dengan meningkatnya usia, maka kelelahan mata akan mudah terjadi, pengguna dengan kelainan refraksi mata, dan lama bekerja sehari lebih dari 4 jam dan terus menerus (Dewi, 2009).
Miller (2004) mengatakan bahwa keluhan mata akibat bekerja dengan menggunakan komputer dalam jangka waktu lama, yang dikenal dengan computer vision syndrome (cvs) memiliki gejala-gejala berikut :
1.      Mata lelah
2.      Sakit kepala
3.      Pandangan kabur
4.      Mata kering
5.      Mata terasa gatal
6.      Mata terasa terbakar
7.      Mata menjadi sensitif terhadap cahaya
8.      Pandangan ganda
9.      Sakit pada leher dan punggung
Gejala-gejala di atas terkadang juga disertai dengan keluhan pusing, mual, dan muntah.
(Hanum, 2008).
Pengukuran Kelelahan Mata
            Pengukuran kelelahan mata dilakukan dengan menggunakan Photostress  Recovery Test. Photostress Test adalah suatu test yang mengevaluasi  fungsi adaptasi  retina sesudah suatu perubahan mendadak. Dasar pemeriksaan ini adalah bahwa  reaksi fotokimia pada retina terhadap rangsangan cahaya tergantung pada  metabolisme aktif sel retina dan hubungan sel photoreceptor dan retinal pigmen epithelium. Faktor utama yang menentukan keadaan adaptasi terang dan gelap di retina adalah peristiwa pemucatan dan resintesa pigmen penglihatan. Efek cahaya  pada retina adalah memucatkan pigmen penglihatan (Hanum, 2008).
Pemeriksaan dilakukan dengan penyinaran menggunakan senter atau penlight  berkekuatan 3 volt dengan jarak 2 cm dari mata. Stimulasi ini akan memucatkan 24% - 86% pigmen penglihatan (Hanum, 2008).
           Menurut Mangunkusumo (2002), kelelahan mata dipengaruhi oleh faktor intrinsik yaitu kelainan mata dan keadaan umum seseorang seperti tidak sehat atau  kurang tidur, dan faktor ekstrinsik yang meliputi kuantitas iluminasi, kualitas iluminasi, ukuran objek,  dan waktu kerja. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi kelelahan mata pada pekerja yang bekerja dengan komputer secara terus-menerus dalam waktu lama. Hasnan (2002), meneliti efek senam mata untuk mengurangi kelelahan mata (Hanum, 2008).
        Rustiati (1999) melakukan intervensi pemberian waktu istirahat pendek dalam mengatasi kelelahan mata. Fauzia (2004) melakukan pengaturan lay out kerja sebagai upaya untuk mengurangi kelelahan mata. Penelitian tentang efek penggunaan screen untuk mengurangi kelelahan mata belum pernah dilakukan. Kuantitas iluminasi berlebihan dapat mengakibatkan silau dan menurunkan sensitivitas retina. Penggunaan screen diharapkan dapat mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata, sehingga mengurangi kelelahan mata (Hanum, 2008).
Metode Penelitian
Jenis metode yang digunakan adalah Riset Kuantitatif (Causal-comparative research) adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya. Biasa  juga disebut penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena keberadaan dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.
Peneliti akan mengumpulkan data dari meneliti langsung terhadap sebagian mahasiswa ilmu komputer angkatan 2011 khususnya yang mengambil matakuliah metode penelitian  dengan cara pemberian kuesioner.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tema Dakwah "CERDAS DENGAN AL - QUR'AN"

Orang yang senantiasa membaca Al – Qur’an adalah orang yang past dicintai oleh Allah SWT. Kalau seseoranglepas dari Al – Qur’an maka akan i...