Aktivitas sehari-hari mahasiswa
tidak akan pernah lepas dengan benda-benda elektronik untuk menyelesaikan tugas
dan kewajibannya. Tak terkecuali komputer dan laptop. Tak jarang ditemui,
banyak mahasiswa yang menghabiskan waktunya di depan layar monitor
komputer atau laptop, baik untuk mengerjakan tugas, internet, atau melakukan
hal-hal lainnya seperti bermain game, mempelajari aplikasi baru, dan membuat
desain. Bukan hanya pelajar level tinggi setingkat mahasiswa, namun anak-anak
TK dan SD pun kini sudah mahir dan terampil menggunakan komputer atau laptop.
Disadari atau tidak, ternyata berlama-lama
di depan layar komputer atau laptop memberikan dampak tertentu. Dibalik
tampilan berwarna-warni yang disajikan di monitor ternyata menyimpan sejuta
pengaruh yang disebut dengan radiasi. Dengan tampilan menggunakan berbagai
macam spectrum warna, alat elektronik ini memberikan efek radiasi yang lebih
besar dari pada layar alat elektronik yang hanya terdiri dari dua warna saja,
contohnya televisi hitam putih yang tenar pada beberapa tahun yang lalu.
Mata adalah salah satu organ yang
penting dalam tubuh, karena dengannya kita bisa melihat berbagai macam benda
untuk membantu kelangsungan hidup. Adanya kemajuan teknologi memang bagus,
namun selalu ada dampak negative yang ditimbulkan. Berlama-lama di depan layar
komputer atau laptop kini menjadi sebuah hal yang biasa, dan tidak ada
seorangpun yang mengatakan bahwa mereka jenuh atau bosan menatap layar
komputer.
Hal ini disebabkan karena adanya
berbagai aplikasi dan program yang selalu menarik hati. Sehingga, mata lah yang
menjadi korban. Batin mungkin senang, dan jiwa mungkin merasa puas.
Berlama-lama di depan monitor laptop/komputer membuat mata menjadi merah, mata
kelelahan, sakit, bahkan menyebabkan minus, dan lain sebagainya. Hal yang
memprihatinkan memang, saat melihat ada anak usia TK sudah memakai kacamata
karena terlalu banyak menatap layar komputer atau laptop.
Rumusan Masalah:
Bagaimanakah Cara Mengurangi Dampak Radiasi cahaya
monitor Komputer atau Laptop terhadap mata?
Hipotesis:
Besar dan tidaknya dampak dan cara menanggulanginya
mungkin setiap orang berbeda-beda tergantung dari diri setiap orang bagaimana
kesehatan dan seberapa sering seseorang mehadapi komputer ataupun laptop
miliknya. Ini adalah salah satu contoh untuk mengurangi dampak tersebut:
·
Mengurangi settingan resolusi pada monitor
laptop
·
Atur jarak antara mata dengan layar
·
Pencahayaan ruangan yang baik.
·
Waktu berhadapan dengan monitor jangan terlalu
sering
Tinjauan Pustaka:
Komputer merupakan salah satu dari
perkembangan teknologi. Penggunaan komputer di seluruh dunia mengalami
peningkatan dari waktu ke waktu. Berdasarkan suatu survei di Amerika Serikat,
rata-rata waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8
jam atau 69% dari total 8 jam kerja (Dewi, 2009).
Duduk berlama-lama didepan komputer
memang mengasyikkan, baik itu memang sebagai sebuah pekerjaan atau hanya
sekedar mengisi waktu luang. Tidak jarang kita mampu duduk didepan komputer
sampai berjam-jam tanpa istirahat. Apalagi sekarang di dunia internet banyak
terdapat social network (jejaring social) seperti facebook, dan twitter. Selain
itu, bagi para pengemar game, baik game-game instalan di komputer atau game
online yang banyak beredar di dunia internet juga menjadi sebab utama kita
mampu bertahan lama didepan computer. Kalau kita duduk berlama-lama di depan
komputer, tanpa disadari mata menjadi berair dan terasa pedih. Itu pengaruh
dari radiasi yang ditimbulkan layar komputer (Anonim1, 2013).
Gelombang-gelombang dan radiasi
lainnya yang mungkin dihasilkan oleh monitor yakni: sinar x, sinar ultraviolet,
gelombang mikro (microwave), radiasi elektromagnetik frekwensi sangat rendah
(Very Low Frequency / VLF ), radiasi elektromagnetik frekwensi amat sangat
rendah ( Extremely Low Freqierncy / Elf ).Penyebab timbulnya sinar x adalah
hasil dari proses terbenturnya aliran elektron dengan fosfor yang ada pada
layar VDU bagian dalam. Radiasi sinar x yang dihasilkan akan diserap oleh kaca
dari CRT, sehingga tidak sempat menyebar sampai ke operator. Radiasi
elektromagnetik VLF dan ELF dihasilkan oleh defleksi horizontal dan sirkuit
tegangan tinggi yang terdapat pada VDU (Anonim1, 2013).
Faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi kelelahan mata pada pengguna komputer antara lain dengan
meningkatnya usia, maka kelelahan mata akan mudah terjadi, pengguna dengan
kelainan refraksi mata, dan lama bekerja sehari lebih dari 4 jam dan terus
menerus (Dewi, 2009).
Miller (2004) mengatakan bahwa
keluhan mata akibat bekerja dengan menggunakan komputer dalam jangka waktu
lama, yang dikenal dengan computer vision syndrome (cvs) memiliki
gejala-gejala berikut :
1.
Mata lelah
2.
Sakit kepala
3.
Pandangan kabur
4.
Mata kering
5.
Mata terasa gatal
6.
Mata terasa terbakar
7.
Mata menjadi sensitif terhadap cahaya
8.
Pandangan ganda
9.
Sakit pada leher dan punggung
Gejala-gejala di atas terkadang juga disertai dengan
keluhan pusing, mual, dan muntah.
(Hanum, 2008).
Pengukuran Kelelahan Mata
Pengukuran kelelahan mata dilakukan dengan menggunakan Photostress
Recovery Test. Photostress Test adalah suatu test yang mengevaluasi
fungsi adaptasi retina sesudah suatu perubahan mendadak. Dasar
pemeriksaan ini adalah bahwa reaksi fotokimia pada retina terhadap
rangsangan cahaya tergantung pada metabolisme aktif sel retina dan
hubungan sel photoreceptor dan retinal pigmen epithelium. Faktor utama yang
menentukan keadaan adaptasi terang dan gelap di retina adalah peristiwa
pemucatan dan resintesa pigmen penglihatan. Efek cahaya pada retina adalah
memucatkan pigmen penglihatan (Hanum, 2008).
Pemeriksaan dilakukan dengan
penyinaran menggunakan senter atau penlight berkekuatan 3 volt dengan
jarak 2 cm dari mata. Stimulasi ini akan memucatkan 24% - 86% pigmen
penglihatan (Hanum, 2008).
Menurut Mangunkusumo (2002), kelelahan mata
dipengaruhi oleh faktor intrinsik yaitu kelainan mata dan keadaan umum
seseorang seperti tidak sehat atau kurang tidur, dan faktor ekstrinsik
yang meliputi kuantitas iluminasi, kualitas iluminasi, ukuran objek, dan
waktu kerja. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi kelelahan
mata pada pekerja yang bekerja dengan komputer secara terus-menerus dalam waktu
lama. Hasnan (2002), meneliti efek senam mata untuk mengurangi kelelahan mata
(Hanum, 2008).
Rustiati (1999) melakukan intervensi pemberian waktu
istirahat pendek dalam mengatasi kelelahan mata. Fauzia (2004) melakukan
pengaturan lay out kerja sebagai upaya untuk mengurangi kelelahan mata.
Penelitian tentang efek penggunaan screen untuk mengurangi kelelahan mata belum
pernah dilakukan. Kuantitas iluminasi berlebihan dapat mengakibatkan silau dan
menurunkan sensitivitas retina. Penggunaan screen diharapkan dapat mengurangi
jumlah cahaya yang masuk ke mata, sehingga mengurangi kelelahan mata (Hanum,
2008).
Metode Penelitian
Jenis metode yang digunakan adalah
Riset Kuantitatif (Causal-comparative research) adalah penelitian yang
dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek
yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya.
Biasa juga disebut penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris
yang sistematis di mana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara
langsung karena keberadaan dari variabel tersebut telah terjadi atau karena
variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.
Peneliti akan mengumpulkan data dari
meneliti langsung terhadap sebagian mahasiswa ilmu komputer angkatan 2011
khususnya yang mengambil matakuliah metode penelitian dengan cara
pemberian kuesioner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar